Terbaru, Kemenperin Taruh Harapan Besar pada Industri Manufaktur untuk Manfaatkan G20

Terbaru, Kemenperin Taruh Harapan Besar pada Industri Manufaktur untuk Manfaatkan G20

Momentum Presidensi Indonesia di Group of 20 (G20) harus dimanfaatkan untuk mendorong penguatan sektor industri di tengah kondisi dunia yang dilanda krisis multidimensional akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini memiliki kekuatan politik dan ekonomi serta kapasitas untuk mendorong pemulihan sesuai dengan tema Presidensi G20 tahun 2022, yaitu Recover Together, Recover Stronger. Melihat pentingnya sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan global, pada Presidensi G20 tahun ini dimasukkan pembahasan isu industri secara khusus dalam Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG). Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi mengungkapkan, pihaknya menaruh harapan besar kepada sektor industri manufaktur untuk dapat memanfaatkan penyelenggaraan Presidensi G20, sebagai ajang berbagi pengalaman industrialisasi di negara maju. "Hal ini bertujuan meningkatkan peran industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan guna mengatasi disrupsi rantai pasok dunia, dan tentunya akan berdampak pada pembukaan lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah ekonomi," kata dia dalam keterangan pers tertulis, Jumat (13/5/2022). Melalui Presidensi G20, kata Doddy, Indonesia berpeluang besar untuk meraih kepercayaan investor global. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan sektor industri dan penciptaan lapangan kerja, yang berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Sepanjang tahun 2021, sektor industri pengolahan nonmigas memiliki kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 17,36 persen, yang sumbangsihnya antara lain dari sektor industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi dan obat tradisional, serta industri barang logam," paparnya. Doddy menyampaikan, pihaknya beberapa waktu lalu menggagas Seminar Nasional dengan mengambil tema Penguatan Industri di Tengah Momentum Presidensi G20, yang dihadiri lebih dari 700 peserta dari kalangan pemerintahan, akademisi, praktisi, industri, asosiasi industri. "Seminar nasional ini mengangkat tema pembahasan untuk dua sektor prioritas, yaitu transformasi digital dan transisi energi," tuturnya. Seminar nasional Presidensi G20 tersebut manyajikan 58 naskah ilmiah yang terkait dengan tema transformasi digital dan energi berkelanjutan. Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kompetensi SDM industri dan ASN melalui diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi. "Hasil seminar akan menjadi prosiding yang terdaftar dalam ISBN yang diterbitkan dan diproses secara e-Jurnal di Kemenperin. Jurnal ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan, pemahaman yang baru untuk jadi bahan pertimbangan keputusan oleh berbagai pihak," sambungnya.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kemenperin Taruh Harapan Besar pada Industri Manufaktur untuk Manfaatkan G20


Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Comments