![Sedang Viral, Noor Nabaiyah, Mengasah Asa Perempuan Pesisir Puger dengan Rengginang Terasi](https://asset.kompas.com/crops/sb6tfC2asEZ4tHOqaG_lw3cJ3eM=/0x0:1999x1333/780x390/data/photo/2022/01/05/61d5c4d01bf39.jpg)
Noor Naba'iyah (38) ingat betul betapa banyak tetangganya yang putus asa ketika musim ikan sudah berakhir. Beberapa tahun lalu mereka menyerah dan memilih jalan dengan menjadi TKI di negeri Jiran, Malaysia.
“Penghasilan kami di pesisir hanya tergantung pada ikan. Kalau tak ada ikan, kami tak dapat makan,” sesuai dikutip dari keterangan Sampoerna, Kamis (6/1/2022).
Di kawasan Puger, Jember, Jawa Timur, kaum hawa ikut membantu suaminya yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. Pasokan ikan tak dapat stabil. Pendapatan pun terus berkurang, yang berpengaruh pada kebutuhan hidup masyarakat.
Noor Nabaiyah, Mengasah Asa Perempuan Pesisir Puger dengan Rengginang Terasi
4+
KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi
Noor dan ibu-ibu yang ada di Puger tak ingin terpuruk. Potensi yang ada di sekitar kampung halamannya ingin dijual ke berbagai daerah dan bahkan luar negeri. Impian yang dulu baginya hanya menjadi mimpi di siang bolong, kini benar-benar menjadi kenyataan.
“Awalnya dari terasi. Orang-orang bilang olahan kami di Puger terkenal enak. Kami mencoba untuk mengembangkan itu dengan menjadikan bahan olahan yang disukai masyarakat,” ucap dia ketika ditemui di sela-sela acara seremoni Penerbitan dan Pembagian NIB kepada para pelaku usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (22/12/2021).
Tangan-tangan kreatif perempuan di kawasan pesisir pun menemukan olahan Rengginang Terasi. Rasanya yang khas menjadi pembeda rengginang yang ada di berbagai daerah lainnya di Indonesia.
“Terasi yang biasanya dijual mentah, kini mulai diolah menjadi campuran rengginang. Hasilnya dapat diterima masyarakat. Katanya renyah dan lebih gurih,” sebut dia.
Penganan cemilan itu pun menapaki jalan untuk mendulang rezeki. Para perempuan yang ada di kampung-kampung digerakkan bersama untuk membuat makanan renyah tersebut.
Ibu tiga anak itu pun bercerita, pada awal tahun ini dirinya bergabung sebagai salah satu UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Pusat pelatihan kewirausahaan ini mendampingi lebih dari 54.500 pelaku UMKM dengan usaha dan jenis produk beragam, termasuk makanan ringan.
Rengginang yang dulunya hanya disajikan dan dikirim ke kawasan Puger, kini mulai dijual ke berbagai daerah, bahkan ke luar negeri.
Seperti menemukan potongan puzzle, Noor belajar banyak cara produksi, pengepakan, serta pemasaran yang lebih luas sesuai misalnya melalui toko-toko yang tergabung dalam jaringan ritel yang juga binaan Sampoerna, Sampoerna Retail Community atau SRC.
“Di SETC, kami diajari cara packaging serta pemasaran digital. Makanya Rengginang Terasi Puger juga dijual di marketplace,” katanya.
Sejak bergabung sebagai UMKM binaan Sampoerna, dia mengaku memperoleh banyak pesanan produk. Sehingga memunculkan banyak peluang baru bagi para perempuan di Puger.
Jalan Noor bersama Rengginang Terasi semakin lapang setelah dirinya memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dapat dipakai untuk mengembangkan usaha. Selama ini, dia menyebut sulit untuk memperoleh akses permodalan serta memperoleh peluang besar karena tak ada legalitas usaha kecilnya.
“Sekarang sudah ada. Jadi saya lebih yakin untuk terus berbisnis bersama ibu-ibu di kampung Puger,” sebut Noor yang sehari-hari mengabdi sebagai guru PAUD dan Ketua Sekolah Perempuan di Kecamatan Puger.
Salah satu fokus Noor adalah melakukan pengembangan ekonomi perempuan pesisir atau perempuan nelayan yang ada di Jember.
Kisah Noor ternyata menerima perhatian Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang datang langsung untuk menyerahkan NIB pada para pelaku UMKM.
“Jadi ibu ini bersama tetangga produksi Rengginang setiap hari sekarang?” tanya Bahlil.
“Iya pak, ini semangat ibu-ibu di kawasan pesisir. Biar semua orang juga tahu potensi besar ibu-ibu di pesisir. Mereka juga membantu suaminya untuk mencari nafkah,” jawab Noor.
“NIB nanti mau dibuat apa rencananya?” tanya Bahlil lagi.
“Banyak, Pak. Potensi kawasan pesisir di Indonesia itu luar biasa. Kami ini ada usaha, tapi enggak yakin karena tidak ada legalitasnya,” kata Noor.
Bahlil kemudian mengajak semua pihak untuk kolaborasi. Dia pun langsung meminta Noor untuk mengirimkan Rengginang Terasi ke Jakarta. Sehingga dirinya dapat menjadikan makanan khas Jember ini sebagai buah tangan yang dapat dinikmati para tamu.
“Nanti setiap bulan kirim Rengginang Terasi senilai Rp 5 juta. Jadi, omzet ibu dan masyarakat di pesisir dapat terus bertambah tiap bulan,” ucap Bahlil.
Mendengar hal itu, Noor mengaku bahagia. Selama ini, impian para ibu-ibu di kawasan pesisir ingin terus berdaya dan tak lagi menjadi TKI di negeri orang.
“Lebih baik menjadi pelaku UMKM yang dapat akan datangkan rezeki dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,” sebutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id
Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger
Comments
Post a Comment