Ternyata Soal Vaksin Booster, Menkes: Secara Klinis Benar, tapi secara Etis Salah

Ternyata Soal Vaksin Booster, Menkes: Secara Klinis Benar, tapi secara Etis Salah

Pemerintah diminta oleh sejumlah pihak untuk memberikan vaksin Covid-19 tambahan atau booster bagi masyarakat luas, seiring dengan mulai turunnya efikasi vaksin tersebut.

Merespons hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemberian vaksin booster kepada masyarakat luas dalam dalam waktu dekat merupakan hal yang tidak etis. Sebab, jumlah penerima vaksin Covid-19 untuk dosis pertama saja belum hingga 50 persen dari total penduduk Indonesia.

"Booster itu bagaimana. Kalau saya bilang pakai bahasa singkat, booster is clinically right, tapi ethically wrong," kata dia dalam diskusi Wealth Wisdom Permata Bank, Sabtu (18/9/2021).

Soal Vaksin Booster, Menkes: Secara Klinis Benar, tapi secara Etis Salah


Lebih lanjut Budi melaporkan, hingga dengan pertengahan September 2021, jumlah penerima vaksin Covid-19 dosis pertama baru hingga sekitar 75 juta jiwa. Sementara target penerima vaksin Covid-19 sebanyak sekitar 200 juta jiwa.

"Artinya ada 125 juta rakyat Indonesia yang belum seberuntung kita. Dapat vaksinasi pertama saja belum. Dan vaksin itu kan jumlahnya terbatas," ujarnya.

Dengan melihat data tersebut, ia menilai pelaksanaan vaksinasi booster dalam waktu tidak  etis.

"Is it ethical untuk kita memaksa, ngotot, even mau bayar mencari sumber mengambil jatah saudara-saudara kita yang even yang belum menerimaakn, yang tidak seberuntng kita, yang lebih kaya, yang lebih mampu, yang lebih punya akses, protecting ourselves where other people die, because of it," ucap Budi.

Sebelumnya, wacana vaksin booster untuk masyarakat luas disebut akan mulai dilakukan pada tahun 2022. Rencana ini juga dipaparkan langsung oleh Budi di hadapan Komisi IX DPR, pada Senin (13/9/2021) lalu.

"Orang-orang dapat memilih vaksinnya apa, secara sama sesuai beli obat di apotek, jadi ini akan kita buka pasarnya agar masyarakat dapat memilih membeli booster vaksin apa,"

Budi mengungkapkan, jenis vaksin Covid-19 berbayar yang bakal digunakan pada program vaksinasi booster ini ditentukan dari jenis vaksin yang sudah memperoleh emergency use authotenticaly (EUA) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Comments