Paling Baru, Menteri Investasi Akui OSS Berbasis Risiko Belum Sempurna

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengakui sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko belum berjalan maksimal.

"Kami akui dalam proses penyelenggaraan OSS ini belum 100 persen sempurna, baru sekitar 80 hingga 85 persen. Itu juga sudah kami laporkan ke Bapak Presiden," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI yang ditayangkan di Youtube DPR RI, Senin (30/8/2021).

Bahlil mengungkapkan. belum maksimalnya OSS berbasis risiko disebabkan masih dalam proses transisi sehingga dibutuhkan penyesuaian sistem.

Meski begitu, Kementerian Investasi mengungkapkan pihaknya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan sehingga OSS berbasis risiko dapat berjalan lebih bak.

Menteri Investasi Akui OSS Berbasis Risiko Belum Sempurna

"Karena dalam catatan pelajaran kami tidak ada aplikasi di dunia ini yang begitu langsung dijalankan dan semua 100 persen perfect," ungkapnya.

Bahlil mengungkapkan, hingga kini sistem tersebut sudah merampungkan proses menerbitkan 76.778 Nomor Induk Berusaha (NIB). Rata-rata penerbitan NIB ini kebanyakan para pelaku UMKM yang mengajukan permohonan usaha sebesar 96 persen.

Pada peresmian OSS berbasis risiko 9 Agustus 2021, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa OSS merupakan reformasi yang sangat signfikan dalam perizinan. Pasalnya, sistem ini menggunakan layanan berbasis online yang terintegrasi, terpadu dengan paradigma perizinan berbasis risiko sehingga jenis perizinan akan disesuaikan dengan tingkat risikonya.

Oleh karena itu Presiden mengajak investor dari dalam dan luar negeri, pelaku UMKM, pelaku usaha besar agar memanfaatkan sistem tersebut. Ia berharap kemudahan perizinan dapat mendorong terbukanya lapangan kerja.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger

(KOM)(MLS)