![Waduh! Simak, Ini Untung Rugi Berinvestasi di SBN Ritel Seri ORI019](https://asset.kompas.com/crops/AcK83FTgiHSSGKbetgTUofmGQkw=/0x0:780x390/780x390/data/photo/2013/04/18/0836502-obligasi-negara-ritel-seri-sr007-dijual-780x390.jpg)
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menerbitkan Obligasi Negara Ritel seri ORI019 dengan kupon bersifat fixed rate 5,57 persen.
Sebagai salah satu instrumen investasi, ORI019 memiliki beberapa risiko dan keuntungan.
Risiko dan keuntungan tersebut perlu diteliti baik-baik sebelum memutuskan untuk membelinya.
Dari hal tersebut, Anda dapat menerima gambaran seberapa tinggi risiko juga keuntungannya.
Gambaran itu dapat disesuaikan kembali dengan profil Anda.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengungkapkan, berinvestasi di ORI019 setidaknya dapat meminimalisir 3 risiko investasi.
1. Risiko gagal bayar
Setiap obligasi yang dikeluarkan, tentu ada risiko gagal bayar (default).
Namun, sebagai produk investasi yang dikeluarkan pemerintah, ORI019 sudah dijamin Undang-undang Surat Berharga Negara (SBN) dan UU APBN.
"Sehingga risiko default dapat dibilang 0 persen," ungkap Dani dalam peluncuran ORI019 secara virtual, Senin (25/1/2021).
2. Risiko pasar
Berbeda dengan SBN Ritel sebelumnya, ORI019 dapat dijual kembali setelah masa holding berakhir.
Masa holding ini adalah 1 kali pembayaran kupon pada tanggal 15 April 2021.
Penjualan kembali di pasar sekunder memiliki risiko, dapat lebih rendah dari harga yang dibeli investor.
Hal ini terjadi bila suku bunga acuan meningkat.
Namun, menurut Deni, suku bunga acuan bank sentral, yakni BI-7DRRR nampaknya tidak akan berevolusi signifikan tahun ini sehingga risiko pasar terjaga.
Bank sentral dunia termasuk BI beberapa mengungkap akan mempertahankan suku bunga acuan di level rendah hingga muncul tanda-tanda kenaikan inflasi.
"Bunga 5,57 persen (ORI019) menurut saya masih menarik, karena kita dalam era suku bunga rendah yakni 3,75 persen. Bandingkan saja dengan yang ditawarkan ORI019 sebesar 5,57 persen," papar Deni.
3. Risiko Likuiditas
Karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah masa holding period berakhir, ORI019 dapat dibilang sebagai instrumen investasi yang relatif likuid.
"Kalau deposito, mencairkan sebelum masa deposito berakhir ada penalti. Tapi beda dengan (SBN ritel seri ORI019) ini. Setelah masa holding period, dapat dijual kapanpun," pungkas Deni.
Sebagai informasi, ORI019 bertenor 3 tahun dengan jatuh tempo tanggal 15 Februari 2024.
Sementara itu, penetapan hasil penjualan berlangsung pada 22 Februari 2021 dan setelmen pada 24 Februari 2021.
Adapun bagi yang minat membeli, pembelian dapat dilakukan melalui 26 mitra distribusi pemerintah.
Apalagi ORI019 dapat dibeli minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar, dengan pembayaran bunga setiap tanggal 15 tiap bulan yang dimulai pada 15 April 2021.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Ini Berbagai Macam Jenis Iklan di Internet yang Perlu Kamu Ketahui
Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman
Comments
Post a Comment