Terbaru, Luhut Soal Pembangunan Infrastruktur Logistik: Mudah Mengkritik tetapi Tidak Mudah Dilakukan
![Terbaru, Luhut Soal Pembangunan Infrastruktur Logistik: Mudah Mengkritik tetapi Tidak Mudah Dilakukan](https://asset.kompas.com/crops/SPzHaRhr111RtxwBDTrCKtz26Vo=/5x101:1127x849/780x390/data/photo/2020/11/28/5fc14381313f0.jpg)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai, program pembangunan infrastruktur, terutama untuk penguatan infrastruktur logistik di Indonesia bukan hal yang mudah dilakukan.
Dia menambahkan, pemerintah tengah menjalani beragam perbaikan untuk menekan tarif logistik di dalam negeri.
"Ini bukan perkara mudah, mudah mengkritik tapi tidak semudah itu menjalani," ujar Luhut dalam webinar Kaleidoskop 2020, Selasa (29/12/2020).
Menurut Luhut, sejak program pembangunan infrastruktur logisitk diinisasi tahun 2015, terjadi peningkatan jumlah trayek kapal, yakni dari 6 trayek menjadi 26 trayek melalui 100 pelabuhan singgah.
Selain itu, dengan program tol laut yang dijalankan pemerintah, terjadi penurunan didsparitas harga pokok di kawasan barat dan timur Indonesia dengan variasi harga di kisaran 14,1 persen dan 17,1 persen.
"Selain itu, kapal juga digunakan untuk muatan balik bagi produk daerah termasuk UMKM, sehingga UMKM daerah dapat berkembang," jelas Luhut.
"Hal ini dapat menggerakkan perekonomian setempat dan mengurangi biaya logisitik," ujar dia.
Luhut mengatakan, upaya pemerintah untuk mengurangi biaya logistik juga dilakukan agar daya saing investasi dalam negeri dapat meningkat.
Sehingga, menjadi penting menjalani konsolidasi pelabuhan di Indonesia agar dapat langsung menjalani pengiriman ke luar negeri.
Dengan jumlah investasi yang meningkat sejalan dengan pembangunan infrastruktur, maka harapannya jumlah lapangan kerja juga akan meningkat.
"Karena direct call dari tujuh atau delapan pelabuhan kita dapat mengurangi cost mungkin 30 persen hingga 40 persen di pelabuhan, ini akan berdampak positif ke perekonomian masyarakat," ujar dia.
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya
Aktifkan
Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini
Comments
Post a Comment