![Lagi Viral, Sri Mulyani Soroti Ketimpangan Digitalisasi di Indonesia](https://asset.kompas.com/crops/yrrKhqAsoONK3eW4b_Y4WX8-0E4=/0x0:675x450/780x390/data/photo/2020/10/19/5f8d680509aee.jpg)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti ketimpangan aksesibilitas teknologi dan digitalisasi di Indonesia. Bendahara Negara itu mengatakan terjadi percepatan adaptasi penggunaan teknologi di masa pandemi Covid-19, di sisi lain akses teknologi di Indonesia belum merata. Padahal salah satu temuan lembaga riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, hanya satu dari lima pekerjaan mampu bergeser dan mengadaptasi teknologi digital.
"Riset CSIS menunjukkan hanya satu dari lima pekerjaan mampu bergeser menjadi berbasis teknologi, sisanya tidak," ujar Sri Mulyani ketika menjadi pembicara dalam acara Bank Pembangunan Asia (Asian Develompent Bank/ADB), Rabu (21/10/2020). Untuk itu, Bendahara Negara itu mengatakan kebijakan pemerintah tak hanya mampu mendukung digitalisasi, akan tetapi juga pekerjaan-pekerjaan yang sulit mengadaptasi teknologi. Menurutnya, pemerintah harus menyediakan sarana bagi jenis pekerjaan tersebut agar mampu menjalani transformasi.
"Di sisi pengguna, masih ada kesenjangan yang besar, terutama di negara-negara ekonomi berkembang sesuai Indonesia dengan beragam kualitas akses terhadap internet," ujar Sri Mulyani.
Dia mengakui akses terhadap internet di beberapa wilayah Indonesia merupakan kemewahan. Hal itu menyebabkan penyaluran layanan serta bantuan sosial terhadap masyarakat di Indonesia menjadi terbatas. "Misalnya saja ketika proses belajar secara online diterapkan di Indonesia untuk mengakomodasi kebutuhan pelajar, tidak semuanya memiliki akses terhadap internet atau peralatan pendukungnya. Bahkan beberapa dari mereka tidak memiliki literasi digital yang baik dan menyebabkan mereka rawan kehilangan akses terhadap pendidikan di era pandemi," ujar dia.
Di masa pandemi, menurut Sri Mulyani pemerintah juga telah berupaya untuk mempersempit kesenjangan tersebut dengan memberikan berbagai dukungan berupa bantuan sosial. Salah satunya dengan bantuan subsidi listrik terhadap 40 persen penduduk populasi terbawah. Selain itu, juga menyediakan akses internet gratis kepada pelajar, guru, serta mahasiswa. "Hal ini yang kami coba sediakan, fasilitas yang menjadi salah satu tulang punggung di masa pandemi," ujar dia.
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya
Aktifkan
Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini
Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah
Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman
Comments
Post a Comment