Apakah saat ini Anda merasa hanya menjalani rutinitas tanpa tujuan? Apakah Anda sedang merasa terbelenggu dalam sistem? Jika ya, sudah saatnya Anda menjalani perubahan dan menjadi pemimpin transformasional.
Sebagai pebisnis yang memimpin sebuah perusahaan, Anda sadar banyak hal yang harus diperhatikan dan diubah. Sayangnya, Anda jarang mementingkan perubahan-perubahan tersebut. Namun, tahukah Anda bahwa ketidakpedulian Anda akan berdampak buruk bagi seluruh aspek bisnis Anda?
Table of Contents
1
Pemimpin Transaksional VS Pemimpin Transformasional
2
4 Is
3
5 Langkah Menjadi Pemimpin Transformasional
Pemimpin Transaksional VS Pemimpin Transformasional
Saat ini dunia bisnis sedang membutuhkan pemimpin yang bukan hanya mengikuti sistem, akan tetapi dapat mengubah sistem. Terdapat perbedaan signifikan antara gaya pemimpin transaksional dengan pemimpin transformasional yang penerapannya akan berdampak besar bagi usaha Anda.
Pemimpin transaksional cenderung berperan sebagai penjaga sistem. Tujuannya satu, yaitu menjaga agar sistem tetap berjalan sesuai biasa. Peraturan, prosedur, dan standar merupakan hal yang penting dalam kepemimpinan transaksional. Pemimpin transaksional cenderung disiplin dan berorientasi pada profit. Mereka selalui memberikan reward sebagai imbalan atas performa pegawai. Meskipun kepemimpinan transaksional sangat efektif digunakan pada masalah yang mudah dipecahkan, akan tetapi sistem ini dapat mengikis kreativitas pegawai. Hasilnya? Perusahaan Anda akan bertumbuh, tapi lambat berkembang.
Pemimpin transformasional, di sisi lain, justru berperan sebagai inovator dan pembentuk sistem. Mereka penuh energi dan sangat antusias. Mereka akan merancang strategi dan membekali tim mereka untuk berkembang ke level yang lebih tinggi. Pemimpin transformasional sangat berfokus pada team building untuk membuat perubahan yang lebih baik. Mereka akan menginspirasi terjadinya perubahan positif bagi sistem dan para pegawai mereka. Jika para pemimpin transaksional memberikan reward untuk keuntungan perusahaan, maka pemimpin transformasional memberikan reward pada pegawai untuk mendorong perkembangan performa mereka hingga hingga tingkat profesional.
4 Is
James Mac Gregor Burns, pencetus konsep transformational leadership, menyatakan terdapat empat komponen yang menjadi ciri dari pemimpin transformasional. Keempat komponen tersebut dikenal dengan Four Is.
1. Idealized Influence (Pengaruh Ideal)
Seorang pemimpin transformasional akan menjadi teladan bagi para pegawainya. Dia akan bertindak sesuai dengan peraturan yang dibuat. Dia akan memimpin dengan teladannya. Karena itu, pemimpin transformasional sangat dikagumi pegawainya.
2. Individualized Consideration (Pertimbangan Individu)
Pemimpin transformasional akan mendukung pegawainya untuk mengembangkan seluruh potensi mereka. Dia sadar untuk hingga visi perusahaan, para pegawai harus sukses hingga tujuan mereka terlebih dahulu. Mengetahui bahwa komunikasi formal di kantor tidaklah cukup untuk membangun relasi membuanya membuka kesempatan pertemuan one-on-one dengan para pegawai. Dengan demikian, dia dapat mendengar semua opini pegawai dan membantu mereka sambil membangkitkan semangat bekerja mereka. Dengan membuka menjalin relasi melalui coaching dan mentoring, dia sedang membangun dasar perusahaan dengan tim yang solid.
3. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)
Mendorong massa untuk bersama-sama hingga visinya adalah ciri ketiga seorang pemimpin transformasional. Dia dapat dengan semangat menjelaskan visi dan tujuan organisasi karena dia sangat memahami visinya. Pemimpin transformasional akan membuat pegawai atau timnya mengalami semangat yang sama sesuai yang dialaminya. Setiap kalimat yang keluar dari mulutnya adalah kalimat-kalimat inspirasional yang dapat memotivasi massa.
4. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)
Ciri yang merupakan komponen terakhir dari seorang pemimpin transformasional adalah kemampuan dalam menstimulasi intelektual. Dia dapat mendorong pegawai-pegawainya untuk berpikir out of the box dan berani mengambil risiko. Kemampuannya dalam menciptakan lingkungan yang penuh kreativitas membuat para pegawai nyaman, mempelajari banyak hal, serta dapat menemukan banyak hal baru dalam berbisnis.
5 Langkah Menjadi Pemimpin Transformasional
Menjadi pemimpin transformasional memerlukan latihan. Berikut ini merupakan 5 langkah praktis yang dapat Anda terapkan pada kepemimpinan Anda.
1. Sesuaikan kemampuan Anda dengan lingkungan
Sesuaikan kemampuan memimpin Anda dengan kondisi dan lingkungan tim. Setiap tim memiliki kebutuhan sendiri dan terdiri dari anggota yang memiliki kepribadian serta kemampuan yang berbeda-beda. Ingatlah bahwa tim Anda bukan hanya sekedar pegawai, akan tetapi mereka adalah keluarga dan sahabat Anda. Cobalah untuk mendelegasikan tugas menantang yang sesuai dengan kemampuan mereka.
2. Jadilah teladan bagi pegawai
Sebagai pemimpin, Anda dituntut untuk menjalani peraturan yang telah diterapkan terlebih dahulu.Bertanggungjawablah atas apa yang telah setiap perkataan Anda. Misalnya, datanglah paling pagi ke kantor dan pulanglah paling larut sehingga para pegawai segan untuk datang terlambat atau pulang duluan. Pemimpin yang berintegritas, disiplin, dan bertanggung jawab akan dicintai dan dihormati pegawai.
3. Bangun relasi yang baik
Pemimpin yang transformasional akan menjalin hubungan yang baik dengan pegawainya . Ingatlah bahwa pegawai merupakan salah satu aset terpenting perusahaan. Jangan hanya enjadi pebisnis profit-oriented tanpa memikirkan kenyamanan pegawai. Cobalah untuk mendukung dan membantu pegawai Anda. Jalinlah hubungan interpersonal dengan setiap pegawai sehingga Anda dapat mengenal mereka secara. Anggaplah mereka sebagai oang tua, anak, atau, sahabat Anda. Berolahraga bersama, makan malam, atau mengadakan acara kebersamaan merupakan salah satu cara efektif untuk membangun hubungan baik dengan pegawai. Pegawai yang merasa diperhatikan akan semangat dalam bekerja dan mencintai perusahaan.
4. Mendorong pegawai untuk menjadi kreatif
Sebagai pemimpin, Anda dituntut untuk mengasah kreativitas pegawai Anda. Microsoft tidak akan berkembang tanpa usaha Bill Gates dan timnya. Begitu juga dengan Google Inc. yang tidak akan menemukan Google Glass tanpa kreativitas para pegawai. Anda dapat menstimulasi pikiran mereka dengan brainstorming, membaca buku, menonton film, atau dengan cara-cara lainnya. Jika Anda ingin bisnis Anda berkembang, didiklah pegawai Anda untuk berpikir kreatif.
5. Berani menghadapi Krisis
Masa krisis adalah masa yang harus dilalui perusahaan untuk menuju kesuksesan. Cara Anda dan tim Anda menghadapi masalah akan menentukan nasib perusahaan Anda. Milikilah manajemen krisis yang baik dan motivasilah pegawai Anda untuk menghadapi masa krisis. Jika Anda dan pegawai mulai lelah dan menemui jalan buntu, cobalah berisitirahat sejenak. Terlalu terfokus pada masalah hanya akan membuat Anda dan tim semakin tertekan. Anda dapat memanjakan diri dan tim dengan melalukan kegiatan-kegiatan santai sesuai berjalan-jalan, makan, atau tidur sejenak. Setelah istirahat, pikiran akan lebih tenang dan. Anda akan menemukan ide-ide serta solusi yang tepat.
Menjadi pemimpin transformasional memang sulit pada awalnya. Namun ingatlah bahwa hasilnya akan menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang, termasuk pegawai Anda. Jadi, apakah Anda akan tetap mengikuti sistem atau mengubahnya?
Gambar:
unsplash.com
Comments
Post a Comment